Wahai Juri, Apa Kiblatmu?
Menjadi seorang juri tentu saja bukan pekerjaan yang ringan. Tidak semua orang bisa mengemban tugas ini. Bagaimana tidak, tanggung jawab besar ada di pundak juri. Bukan hanya sekadar melaksanakan tugas, juri juga bertanggung jawab atas keputusannya.
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, juri merupakan orang yang bertugas menilai dan memutuskan kalah atau menang dalam perlombaan atau sayembara. Dari definisi ini, tugas juri ada 2, yaitu menilai dan memutuskan siapa yang menang atau kalah.
Sayangnya, tidak semua juri memahami tugas ini. Sebagian dari mereka merasa hanya bertugas menilai saja dan tidak bertanggung jawab atas keputusan pemenang lomba. Hal ini ditunjukkan dengan sikap masa bodoh dengan pengumuman lomba. Baginya, setor nilai itu sudah cukup.
Parahnya, nilai yang disetorkan kadang tidak dikoreksi kebenarannya. Terlebih jika penjumlahan skor dilakukan secara manual. Yakinkah jumlah skor sudah benar? Jika ternyata ada kesalahan, siapkah juri mengubah keputusan pemenangnya? Pertanyaan ini harus dijawab secara lantang oleh setiap orang yang siap mengemban tugas menjadi juri.
Selain itu, juri juga harus memiliki kriteria penilaian yang jelas dan terukur. Apa saja yang diperbolehkan dan apa saja yang dilarang pun harus jelas. Kriteria ini menjadi "kiblat" bagi setiap juri untuk memutuskan secara adil dan objektif.
Jika kemudian ada juri yang menilai tanpa kriteria yang jelas, ke manakah arah kiblat juri tersebut? Siapkah mempertanggungjawabkan keputusannya?
Catatan ini semoga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa keputusan kita harus adil dan dapat dipertanggungjawabkan.
Salam!
Post a Comment