Behind The Scene Pembelajaran Sistem Ekskresi
Hari ini tiba-tiba saya ingin menuliskan pengalaman berharga dalam pembelajaran
Sistem Ekskresi pada kelas VIII SMP. Barangkali tak seperti biasanya, tulisan
di SangPengajar.com memuat tentang cerita di balik pembelajaran yang saya
lakukan. Selama ini blog ini dikenal sebagai blog tutorial dan informasi
pendidikan, selain beberapa posting titipan (baca: Sponsored post), he
he...
Materi Sistem Ekskresi merupakan pokok bahasan kedua di semester
genap Kelas VIII. Materi IPA ini membahas mengenai sistem ekskresi yang
mencakup tujuan adanya sistem ekskresi, organ sistem ekskresi, hubungan antara struktur
organ dan fungsi alat ekskresi, berbagai kelainan atau gangguan yang muncul dalam
sistem ekskresi, dan pola hidup sehat yang harus dilakukan siswa untuk menjaga
sistem ekskresi.
Pembelajaran dan penilaian materi sistem ekskresi ini memerlukan
waktu 15 jam atau 6 kali tatap muka (TM) dengan asumsi 5 jam pelajaran(JP)/minggu
yang diorganisasikan menjadi dua kali TM, yakni 3 JP dan 2 JP. Seperti
biasanya, saya merencanakan pembelajaran dengan menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) untuk materi ini serta menyiapkan bahan ajar untuk setiap
pertemuan. Dibalik pembelajaran yang dilakukan, ada seorang guru yang aktif
menyiapkan bahan ajar maupun media yang akan digunakan. Ini yang mungkin tidak
disadari para siswa. Bahan ajar yang saya susun berupa media pembelajaran presentasi
untuk tiap pertemuan serta Lembar Kegiatan Siswa (LKS) untuk setiap percobaan.
Pertemuan pertama mengenai Sistem Ekskresi. Pertemuan pertama ini
membahas pentingnya sistem ekskresi, dimulai dari keberadaan “sampah” sisa
metabolisme dalam tubuh yang harus dikeluarkan, hingga siswa dibimbing membuat
peta konsep mengenai struktur dan fungsi organ dalam sistem ekskresi. Alokasi
waktu untuk pertemuan pertama ini adalah 3 JP.
Pertemuan kedua mengenai ginjal diawali dengan memaparkan struktur
dan fungsi organ ginjal dan dilanjutkan dengan membimbing siswa melakukan percobaan
model penyaringan darah sederhana. Para siswa tampak aktif dan menikmati
pembelajaran ini. Mereka tampak antusias melakukan percobaan menggunakan
larutan tepung terigu dan alat penyaringan berupa corong, kertas saring dan
gelas kimia ini. Corong dan kertas saring dalam model penyaringan ini diibaratkan
Glomerolus dalam ginjal, sedangkan tabung reaksi dalam model penyaringan
ini diibaratkan sebagai Kapsula Bowman yang mewadahi hasil penyaringan
dalam ginjal. Siswa juga mempelajari tentang mekanisme pengeluaran urin di
pertemuan kedua selama 2 JP ini.
Pertemuan ketiga mengenai organ kulit, paru-paru, dan hati.
Pembelajaran dimulai dengan pemaparan mengenai organ kulit serta mekanisme pengeluaran
keringat, melakukan percobaan mengenai zat yang dikeluarkan oleh sistem
pernapasan, dan pemaparan struktur dan organ hati. Percobaan dilakukan dengan
menggunakan alat dan bahan berupa cermin, larutan air kapur beserta wadahnya,
dan sedotan. Percobaan menggunakan cermin untuk menunjukkan bahwa pernapasan
mengeluarkan uap air (H2O). Sedangkan, percobaan menggunakan larutan
air kapur dan sedotan bertujuan untuk menunjukkan bahwa pernapasan mengeluarkan
karbondioksida (CO2). Pertemuan ketiga ini berlangsung selama 3 JP.
Pertemuan keempat mengenai gangguan pada sistem ekskresi. Di
pertemuan selama 2 JP ini dipaparkan mengenai berbagai penyakit yang menyerang
sistem ekskresi. Melalui pembelajaran pertemuan keempat ini justru saya belajar
mengenai berbagai penyakit yang bakal menyerang sistem ekskresi, seperti diabetes,
nefritis, albuminaria, batu ginjal, penyakit kuning, gagal ginjal dan sebagainya.
Gejala gejala penyakit
diabetes maupun penyakit lainnya pun dipelajari oleh siswa.
Pembelajaran ini diakhiri dengan siswa menyusun pola hidup sehat yang
harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan untuk menjaga kesehatan sistem
ekskresi. Pembelajaran dilakukan dengan tugas proyek berupa artikel pola hidup sehat
untuk menjaga sistem ekskresi. Para siswa menuliskan gejala gejala penyakit
diabetes maupun penyakit lainnya serta upaya menjaga kesehatannya.
Meski ada kelelahan di setiap perencanaan dan persiapan pembelajaran,
namun itu semua terbayar saat melihat keaktifan siswa ketika pembelajaran
berlangsung. Ah....tulisan ini sebatas tulisan
lepas seorang guru di balik pembelajaran yang dilakukannya. Harapannya, ada masukan
berarti dari pembaca agar pembelajaran bisa berlangsung lebih baik. Yuk,
tuliskan masukan-masukan di kolom komentar!
Post a Comment