Memilih Charger HP, Bagaimana Caranya?
Handphone dan
charger HP saat ini menjadi barang yang sering kita butuhkan. Bagaimana tidak?
Perkembangan teknologi yang semakin pesat menjadikan produk smartphone tersebar
luas di semua kalangan dan semua usia. Karakteristik smartphone atau handphone
cerdas yang mudah kehabisan daya menjadikan si pemilik smartphone harus selalu menyiapkan
charger handphone untuk mengisi
ulang daya. Frekuensi penggunaan charger yang terlalu tinggi inilah yang
menyebabkan charger akan cepat rusak dan kita harus memilih charger baru untuk
tetap dapat menggunakan handphone kita.
Permasalahan yang
sering muncul adalah timbulnya kerusakan pada handphone. Permasalahan ini
muncul karena kesalahan dalam memilih charger handphone. Dalam memilih charger,
sering kali kita hanya melihat pada kesesuaian port chargernya, dengan kata
lain masih memiliki prinsip “yang penting bisa masuk ketika charger dipakai”. Gejala
yang nampak dari kesalahan pemilihan charger salah satunya adalah baterai
handphone terasa panas setiap dicharge.
Charger berbagai
merk handphone saat ini memiliki port yang hampir sama, sehingga seakan-akan
bisa dan boleh digunakan untuk semua handphone. Kebiasaan menggunakan charger
merk lain atau charger yang bukan original kini sudah menjadi kebiasaan
sebagian masyarakat kita. Pertanyaannya, apakah meminjam charge handphone merk lain
tidak diperbolehkan? Tentu saja hal ini boleh saja dilkaukan asalkan charger tersebut
memilili merk dan type yang sama. Jika kita hendak membeli charger baru, maka perhatikan
3 hal pada charger handphone yang akan kita beli berikut ini.
Tips Memilih Charger HP
Pertama, Input. Besarnya tegangan yang diizinkan masuk ke dalam charger dikenal
dengan istilah input. Tegangan ini merupakan tegangan listrik PLN yang
terpasang di rumah kita, umumnya sebesar 220 V, berbeda dengan negara-negara
maju yang umumnya memiliki tegangan listrik sekitar 100-110V. Sehingga, jika
kita memilih charger produk dari Jepang atau
China maka perlu berhati-hati, karena input charger produk Jepang dan
China bisa jadi hanya sebesar 110 V saja. Hal ini bisa mengakibatkan kerusakan
bila digunakan di Indonesia, kecuali jika tertulis 100-240 V pada charger. Hal
ini menunjukkan rentang tegangan berkisar antara 100 V hingga 240 V.
Kedua, Output. Besarnya tegangan yang
dihasilkan oleh charger dikenal dengan istila output. Tegangan ini menunjukkan
besarnya tegangan yang akan masuk ke dalam handphone. Sehingga, nilai output ini
adalah nilai hal yang harus diperhatikan dalam memilih charger untuk handphone.
Jika handphone hanya membutuhkan tegangan sebesar 5V tetapi output yang kita
gunakan lebih dari 5 tentu saja dapat kerusakan pada komponen handphone kita.
Ketiga, mA. Nilai kuat arus listrik yang
mengalir dalam handphone diukur dalam satuan miliampere (mA). Nilai kuat arus ini
menentukan kecepatan proses pengisian daya handphone. Semakin besar kuat arus
listrik maka semakin cepat juga pengisian daya baterai pada handphone. Nilai mA
harus kita perhatikan, jangan sampai kita memilih yang besar hanya karena ingin
pengisian daya berlangsung lebih cepat. Langkah yang harus dilakukan tentu saja
menyesuaikan dengan spesifikasi kuat arus yang sesuai dengan handphone kita.
Demikian 3 hal yang
harus diperhatikan dalam memilih charger yang sesuai dengan handphone kita. Jika
anda memiliki tips yang lainnya, silahkan tuliskan di kolom komentar. Smeoga
artikel ini bermanfaat!
thx infonya, insyaallah bermanfaat :)
ReplyDeletethanks for info
ReplyDelete