Edubox, Solusi Tepat Ujian Online
Edubox adalah suatu platform digital guna membantu guru dan sekolah dalam menyelenggarakan ujian secara daring (dalam jaringan, online). Edubox semakin relevan bagi sekolah, disebabkan oleh 2 (dua) faktor sebagai berikut:
Pandemi Covid-19
Pandemi ini menuntut kita untuk menjaga jarak
satu sama lain. Dan sesuai instruksi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), supaya sekolah melaksanakan proses belajar-mengajar secara PJJ
(Pembelajaran Jarak Jauh).
Tidak hanya guru mengajar dan siswa belajar
saja yang dilaksanakan secara jarak jauh, namun juga berbagai asesmen yang
menyertainya. Di antaranya ada kuis, penilaian tengah semester, dan penilaian
akhir semester.
Dalam pada guru dan siswa-siswa melaksanakan
kegiatan akademik dari rumah masing-masing, dibutuhkan suatu aplikasi digital
yang mendukung seluruh pelaksanaannya tersebut.
Yang paling utama harus dipenuhi adalah
kemampuan aplikasi digital tersebut dalam melayani puluhan, ratusan, bahkan
ribuan pengguna (user) sekaligus. Di sisi lain, pengalaman pengguna (User
Experience, UX) dan antarmuka pengguna (User Interface, UI) tidak
kalah pentingnya untuk menunjang pengguna. Yakni, lewat desain-desain yang
memudahkan pengguna dalam menggunakan aplikasi digital tersebut guna
mengerjakan tugas-tugasnya dan mencapai tujuannya.
Asesmen Nasional
Ini adalah metode asesmen kualitas
sekolah-sekolah yang dilaksanakan oleh Kemendikbud guna mendapatkan profil
kualitas sekolah, membandingkannya satu sama lain, dan mengetahui tindakan apa
yang penting untuk dilakukan selanjutnya.
Apabila Ujian Nasional (UN) merupakan metode
untuk mengukur sekolah dan siswa sekaligus, maka AN hanya digunakan untuk
menemukan profil kualitas tiap-tiap sekolah. Sedangkan untuk mengukur dan
menguji siswa-siswa secara individual, akan dilakukan oleh sekolah
masing-masing lewat Ujian Sekolah (US).
Asesmen Nasional (AN) terbagi 3 (tiga), yaitu
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter dan Survei Lingkungan Belajar.
Hanya dua asesmen pertama yang melibatkan siswa; kedua asesmen tersebut tidak
menguji seluruh populasi siswa, melainkan sampel saja. Yakni kelas V, VIII, dan
XI.
Ada 2 (dua) alasan Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) mengapa pelaksanaannya dilakukan di tengah jenjang.
Pertama, kalau dilakukan di tengah jenjang
akan bisa memberikan waktu untuk sekolah dan guru dalam melakukan perbaikan
sebelum anak lulus di jenjang itu.
Kedua, karena dilaksanakan di tengah jenjang,
jadi tidak bisa digunakan sebagai alat seleksi siswa, sehingga tidak
menimbulkan stres pada anak-anak dan orang tua akibat ujian yang sifatnya
formatif.
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
AKM mengukur aspek literasi dan numerasi dari
siswa. Literasi adalah kemampuan memahami dan mengevaluasi bacaan. Lebih jauh
lagi, siswa diharapkan mampu merefleksi isi teks secara lebih mendalam. Baik
teks fiksi, maupun teks informasi.
Sementara Numerasi adalah kemampuan menerapkan
konsep matematika dasar untuk menyelesaikan masalah. Numerasi terdiri dari
Pemahaman Konsep dan Aplikasi Konsep.
Survei Karakter
Sedangkan Survei Karakter mengukur aspek
karakter siswa. Survei karakter dilakukan untuk mengetahui data secara nasional
mengenai penerapan asas-asas Pancasila oleh siswa Indonesia.
Survei karakter tersebut akan dijadikan tolok
ukur untuk bisa memberikan umpan balik (feedback) ke sekolah-sekolah
agar dapat menciptakan lingkungan sekolah yang membuat siswa lebih bahagia dan
lebih kuat dalam memahami dan menerapkan asas pancasila.
Edubox
Aplikasi digital bernama Edubox akan membantu
sekolah, guru dan siswa dalam melaksanakan berbagai asesmen dari sekolah. Baik
itu yang bersifat “latihan” AKM dan Survei Karakter, maupun hingga asesmen yang
benar-benar riil semisal Ujian Sekolah (US).
Teknologi Edubox memungkinkan pelaksanaan
asesmen hingga ratusan pengguna (user). UI dan UX juga sudah didesain
sedemikian rupa demi mempermudah dan mempercepat pekerjaan pengguna.
Tunggu apa lagi. Coba gratis di edubox.id. Informasi lebih lanjut di getedubox.com
Post a Comment