Menguak Sejarah Bendera Merah Putih
Menjelang puncak
peringatan kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 2015 nanti, kemeriahan
berbagai kegiatan dan bendera merah putih tampak di berbagai tempat di seluruh
penjuru Indonesia. Di balik kemeriahan itu, banyak orang yang belum mengetahui
sejarah merah putih itu sendiri. Banyak orang yang mengira bendera merah putih pertama kali dikibarkan pada tanggal 17 Agustus
1954. Benarkah demikian?
Bendera merah putih
merupakan bendera negara Republik Indonesia. Sebutan lain bagi bendera merah
putih adalah bendera negara, sang saka merah putih, sang merah putih, merah
putih, dwiwarna, dan juga sang dwiwarna. Bendera merah putih ini berbentuk persegi
panjang dengan dengan bagian atas berwarna merah dan bagian bawah berwarna
putih yang kedua bagiannya berukuran sama. Bendera merah putih ternyata
memiliki sejarah panjang sampai dengan ditetapkan sebagai bendera negara.
Sejarah Merah Putih
Sejak jaman dahulu
warna merah dan putih telah digunakan orang Jawa dalam upacara selamatan
kandungan bayi. Upacara ritual ini dilaksanakan ketika janin berusia empat bulan di dalam rahim.
Warna merah dan putih dalam upacara selamatan ini dapat kita lihat pada bubur
yang diberi pewarna merah sebagian. Orang Jawa meyakini bahwa kehamilan dimulai
sejak bersatunya dua unsur, yaitu unsur merah sebagai lambang ibu dan unsur
putih sebagai lambang ayah. Unsur merah sebagi lambang ibu ini menggambarkan darah
yang tumpah ketika sang bayi lahir, dan unsur putih sebagai lambang ayah
menggambarkan apa yang ditanam seoarang ayah di rahim ibu.
Pada jaman kerajaan
Majapahit berjaya di Nusantara, warna panji-panji yang digunakan adalah merah
dan putih, masyarakat menyebutnya sebagai “umbul-umbul abang putih”. Dengan
demikian, sejarah merah putih memang bermula dari warna panji atau pataka kerajaan
Majapahit. Kerajaan ini berpusat di Jawa Timur pada abad ke-13.
Selain itu, terdapat
sebuah pendapat yang menyebutkan catatan paling awal mengenai merah putih.
Menurut catatan ini, penggunaan bendera merah putih dapat ditemukan dalam kitab
Pararaton. Sejarah yang tertulis dalam kitab ini menyebutkan balatentara
Jayakatwang dari Gelang-gelang mengibarkan panji berwarna merah dan putih saat
menyerang Singasari. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum masa Majapahit pun warna
merah dan putih telah digunakan sebagai panji kerajaan, mungkin sejak masa
Kerajaan Kediri. Kerajaan Kediri tercatat telah memakai panji-panji merah
putih.
Sejarah juga
mencatat bahwa bendera perang Sisingamangaraja IX dari tanah Batak pun memakai
warna merah putih sebagai warna benderanya. Bendera ini bergambar pedang kembar
warna putih dengan dasar merah menyala dan putih. Pada saat terjadi perang di
Aceh, para pejuang Aceh telah menggunakan bendera perang berupa umbul-umbul
dengan warna merah dan putih. Di dalam bendera ini terdapat gambar pedang,
bulan sabit, matahari, dan bintang serta beberapa ayat suci Al Quran. Bendera
Merah Putih juga menjadi simbol kekuasaan dan kebesaran kerajaan Bone. Bendera kerajaan
Bone ini dikenal dengan nama Woromporang.
Pada tahun 1825-1830
M, ketika perang Jawa berlangsung, Pangeran Diponegoro memakai panji-panji
berwarna merah putih dalam perjuangannya melawan Belanda. Warna merah putih
selanjutnya dihidupkan kembali oleh para mahasiswa dan para pejuang kemerdekaan
di awal abad 20 sebagai ekspresi nasionalisme dan perlawanan terhadap penjajah Belanda.
Bendera merah putih digunakan untuk pertama kalinya di Jawa pada tahun 1928. Pada
saat pemerintahan kolonialisme Belanda, bendera merah putih dilarang untuk
dikibarkan. Bendera merah putih ini akhirnya resmi ditetapkan sebagai bendera
nasional Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Bendera merah putih dikibarkan
pada proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56
Jakarta. Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan ini disimpan dan
dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.
Jika kita pelajari
lebih dalam, bendera merah putih ternyata memiliki makna filosofis. Merah
berarti keberanian, putih berarti kesucian. Merah melambangkan raga manusia,
sedangkan putih melambangkan jiwa manusia. Keduanya saling melengkapi dan
menyempurnakan jiwa dan raga manusia untuk membangun Indonesia.
Kalau enggak salah merah putih juga salah satu bendera dari kraton solo, selain itu etnis melayu juga menganggap merah putih sebagai lambang tradisinya, konon masyarakat malaysia dulu sempet protes dengan pemilihan bendera dengan 'corak amerika' yang kita kenal sekarang, dan menganggap warna bendera indonesia + singapura paling mewakili adat melayu
ReplyDeleteWah..makin memperkaya historinya ya mas....memang merah putih sudah melekat di bangsa ini..bukan hanya sejak proklamasi...
DeleteTerima kasih sangat bermanfaat
ReplyDelete