Cara Mengajarkan Sistem Indera dengan Model Kooperatif Tipe Jigsaw
Salah satu model
pembelajaran yang sering digunakan oleh guru dalam mengajar adalah model
pembelajaran kooperatif (cooperative learning). Materi yang bersifat deskriptif
dan deklaratif memang sangat cocok diajarkan dengan menggunakan model
kooperatif. Lain halnya dengan materi yang bersifat prosedural yang lebih cocok
diajarkan dengan model pembelajaran langsung (direct instruction).
Banyak tipe
dalam pembelajaran koooperatif, salah satunya yaitu tipe “jig saw” atau kelompok ahli. Inti dari kegiatan pembelajarn
kooperatif tipe “jig saw” adalah
menjadikan siswa paham secara mendalam terhadap suatu konsep lalu siswa dilatih
untuk membagi pemahamannya tersebut kepada orang lain.
Pada prinsipnya
semua pengetahuan yang bersifat deskriptif dan deklaratif dapat diajarkan
dengan menggunakan model pembelajaran ini. Namun setiap materi pelajaran
terutama dalam mata pelajaran IPA memiliki karakteristik tersendiri sehingga
terkadang hanya materi tertentu saja yang hasilnya efektif jika menggunakan
model ini. Berdasarkan pengalaman mengajar penulis, diantara materi IPA SMP
yang paling efektif hasilnya jika menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe “jig saw” adalah materi tentang
alat indera pada manusia
Jika materi alat
indera diajarkan hanya dengan pembelajaran langsung dengan metode ceramah, maka
siswa akan lebih cenderung bosan. Selain itu butuh waktu yang banyak untuk
mengajarkan kelima organ indera mulai dari mata, hidung, telinga, lidah, dan
kulit. Namun dengan menggunakan model ini untuk mengajarkan sistem alat indera
pada manusia hanya membutuhkan waktu satu kali pertemuan saja.
Berikut ini
langkah-langkahnya:
1.
Sebagai kegiatan awal, apersepsi dan motivasi
bisa dilakukan guru dengan memberikan gambaran betapa pentingnya organ indera,
dan betapa dihargainya kinerja seseorang ketika seseorang itu sudah menjadi
“ahli”. Misalnya dokter spesialis akan lebih dihargai dibandingkan dengan
dokter umum. Jangan lupa untuk menyampaikan bahwa kegiatan yang akan dilakukan
adalah belajar menjadi “ahli”.
2.
Bagilah siswa menjadi beberapa kelompok yang
masing-masing beranggotakan 5 orang. Misalnya jika jumlah siswa dalam satu
kelas ada 30 orang maka akan terbentuk 6
kelompok yang masing-masing beranggotakan 5 orang. Kelompok ini dinamakan kelompok asal. Kita bisa memberi nama
kelompok 1, 2, 3 dan seterusnya. Setelah itu bagilah tugas kepada siswa dalam
setiap kelompok untuk mempelajari organ yang berbeda, yaitu: mata, hidung,
telinga, lidah dan kulit.
3.
Setelah setiap siswa mendapat tugas untuk
mempelajari salah satu organ indera, intruksikan siswa untuk bergabung dengan
temannya yang memiliki tugas yang sama. Dengan demikian akan ada lima kelompok
yaitu kelompok mata, telinga, hidung, lidah dan kulit. Kelompok ini dinamakan kelompok ahli. Dalam kelompok ahli siswa
berdiskusi dan saling membantu untuk memahami konsep organ indera yang sama. Dalam mempelajari organ indera tertentu, setiap kelompok ahli dapat dibekali dengan carta, torso/model, buku maupun artikel yang terkait dengan organ indera yang dibahas
4.
Setelah setiap siswa dalam kelompok ahli faham
akan konsep yang dipelajari, instruksikan siswa untuk kembali pada kelompok asal. Dalam kelompok asal,
secara bergantian siswa berbagi pemahaman konsep yang telah diperolehnya dari kelompok
ahli. Pada tahap ini diharapkan pengetahuan siswa akan bertambah dimana awalnya
siswa hanya paham satu organ indrera, kini menjadi paham kelima organ indera.
5.
Pada kegiatan penutup tunjuklah siswa secara
sampling satu orang per kelompok untuk mempresentasikan dengan singkat materi
tentang system indera manusia, lalu guru memberi konfirmasi.
Demikian contoh
langkah pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe jigsaw. Langkah pembelajaran ini dapat diadopsi dan adaptasi
pada materi lain dan mata pelajaran lainnya. Semoga bermanfaat!.Penulis:
Rini Budiarti
Good...
ReplyDelete